Sekarang saya akan berbagi edukasi tentang hal yang sangat penting, yaitu risk management atau manajemen resiko di dalam perdagangan. Resiko adalah bagian yang tak perpisah dari setiap bisnis. Tidak ada satupun bisnis yang bebas dari resiko. Dengan demikian edukasi mengenai manajemen resiko yang baik sangatlah diperlukan.
Manajemen resiko merupakan meminimalkan resiko untuk tujuan memaksimalkan peluang keuntungan atau profit. Menerapkan manajemen resiko yang baik akan memiliki kontrol penuh atas uang atau modal Anda. Dibantu oleh manajemen modal, manajemen resiko akan membantu untuk menjinakkan pasar yang terlihat liar.
Trading bisa di ibaratkan dengan permainan catur. Anda tidak bisa memprediksi seratus persen akurat langkah yang akan diambil oleh lawan. Begitu juga di dalam trading, Anda tidak akan bisa mengetahui dengan pasti, kemana harga akan bergerak. Salah satu sebab kegagalan trader pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai manajemen resiko yang baik.
Membangun Manajemen Resiko dalam Trading
Disini Anda akan mempelajari tentang manajemen resiko sebagai salah satu pilar dari 3M (Mind, Method, Money). Terdapat tiga metode dalam risk management tools, berikut pembahasannya :
1. Cut Loss
Teknik cut loss dilakukan dengan menutup transaksi yang telah merugi sesegera mungkin, untuk tujuan menghindari adanya resiko kerugian yang lebih besar dari kerugian yang telah diterima.
Berikut ilustrasi dari cut loss:
2. Switching
Teknik switching dilakukan dengan menutup posisi yang rugi, lalu segera mengambil posisi baru yang searah dengan pergerakan harga selanjutnya. Idenya untuk me-recovery kerugian yang telah diakibatkan oleh posisi transaksi sebelumnya. Teknik switching ini lebih efektif dilakukan ketika terjadi perubahan arah harga yang cepat dan sangat drastis.
Berikut ilustrasi dari switching:
Lakukan teknik ini apabila sudah benar-benar yakin bahwa pasar akan bergerak cukup kencang, sebab melakukan teknik ini berarti Anda membuka satu posisi baru pastinya juga akan dibayangi oleh resiko kerugian jika ternyata pasar berbalik arah. Kemantapan analisis dan tingkat kesiapan mental ikut mempengaruhi kesuksesan teknik switching ini.
3. Averaging
Averaging atau cost-averaging adalah teknik manajemen resiko yang ekstrim, karena teknik ini mencoba untuk melawan pasar. Ide dasarnya adalah pasar tidak mungkin bergerak ke satu arah untuk selamanya.
Berikut ilustrasi dari averaging:
Teknik ini tidak dianjurkan bagi para trader yang memiliki dana minim, karena teknik averaging ini sangat beresiko.
Pengembangan Strategi Averaging
Terdapat tiga teknik yang dikembangkan dari averaging, berikut adalah penjelasannya :
1. Pyramiding
Pyramiding adalah kebalikan dari cost-averaging. Dalam cost averaging posisi terbuka ditambahkan setiap mengalami kerugian, sedangkan dalam pyramiding posisi terbuka tersebut ditambahkan setiap mendapatkan keuntungan.
Berikut ilustrasi dari pyramiding:
Teknik ini efektif jika digunakan saat pasar dalam keadaan trending. Teknik ini tidak efektif bila digunakan saat pasar dalam keadaan sideways.
2. Martingale
Diatas saya katakan bahwa teknik averaging merupakan teknik yang ekstrim, pada teknik martingale ini, adalah teknik yang lebih ekstrim lagi. Dengan teknik ini Anda bukan hanya menambah posisi baru setiap mengalami kerugian, namun juga melipatgandakan jumlah transaksi.
Berikut ilustrasi dari martingale:
Teknik ini lebih efektif jika digunakan saat pasar keadaan sideways.
3. Anti-martingale
Teknik anti-martingale ini mirip dengan teknik pyramiding di atas, tetapi jumlah transaksinya dilipatgandakan setiap penambahan keuntungan. Teknik ini lebih efektif jika digunakan saat pasar dalam keadaan trending.
Berikut ilustrasi dari anti-martingale:
Demikianlah ilustrasi dari berbagai teknik dalam manajemen resiko, semoga dapat membantu anda salam menerapkan strategi trading yang baik. Terima kasih.