Table of contents [Show]
Karena satu candle ini jika diuraikan dalam time frame yang lebih kecil maka anan membentuk sebuah grafik. Begitu pula dengan sebuah grafik, jika digabungkan maka akan membentuk satu buah candle pada time frame yang lebih besar.
Untuk membaca satu candle kita perlu juga membaca grafik penysun candle tersebut pada time frame yang lebih kecil. Dengan demikian akan terbentuk sebuah aturan :
1. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish continuation, maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bullish.
2. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish continuation, maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish.
3. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish reversal, maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish.
4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish reversal, maka satu candle berikutnya akan membentuk bullish
Selain dengan 4 cara diatas, membaca satu candle juga bisa dilakukan dengan melihat kronologi terjadinya candle tesebut, seperti dibawah ini :
1. Candle ekor panjang.
Contoh candle dengan ekor panjang adalah shooting star. Normalnya candle ini muncul di ujung trend turun serta terjadi pada kondisi jenuh jual.
Pada awalnya market bergerak turun mengikuti tenaga dari trend turun yang terjadi,sehingga membentuk candle dengan body panjang. Namun karena ternyata market telah menyentuh / melewati area support atau telah memasuki arena jenuh jual, maka grafik menjadi balik arah naik . Pada akhir periode ditutup lebih dengan dengan harga open. Sehingga membentuk ekor bawah yang panjang.
Jadi ekor bawah panjang ini adalah awal gerakan naik atau juga sebuah percobaan untuk balik arah. Jika grafik pada percobaaan balik arah itu belum membentuk pola koreksi, maka candle selanjutnya akan memiliki ekor bawah . Namun jika telah membentuk pola koreksi, candle selanjutnya akan langsung membentuk body tanpa harus membentuk ekor terlebih dulu.
2. Candlebody panjang ekor panjang.
Contoh candle jenis ini adalah green roket. Disebut roket karena bentuknya seperti roket dan sangat kuat arahnya keatas seperti roket.
Disini kita bisa melihat bahwa pada awalnya market menurun lalu kemudian dibalik arahkan keatas, Berhubung tenaga pembalikannya begitu besar maka pada akhir periode candle ditutup jauh lebih tinggi diatas Open , dan membentuk body yang panjang. Disini kita bisa melihat antusiasme yang besar untuk mengarahkan market lebih tinggi lagi. Sehingga candle berikutnya bisa dipastikan akan Naik.
3. Candle badan panjang.
Misalnya bullish marubozu.Badan yang panjang dengan ekor yang pendek ini menunjukan sebuah dominasi dari awal sampai akhir tanpa ada perlawanan yang berarti.
Pada kondisi normal , setelah candle marubozu ini akan terbentuk candle bullish dengan body lebih pendek, sebagai wujud penerusan tekanan beli namun juga seiring waktu terjadi pelemahan. Namun jika di puncak marubozu ini ada resistance, maka candle berikutnya menjadi turun (bearis) sebagai wujud sebuah koreksi atau persiapan untuk naik lebih tinggi.
Teknik Membaca Satu Candlestick dalam Trading
1. Teknik membaca tenaga candle
2.Teknik membaca posisi candle pada market volatile
3. Teknik membaca candle pada ujung trend
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *