Table of contents [Show]
Apa itu Hipotesis?
Hipotesis adalah jawaban teoritis sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan belum merupakan jawaban empiris dengan dukungan data-data. Dalam memulai riset atau penelitian, umumnya selalu dimulai dengan menentukan permasalahan atau kendala. Perumusan masalah bisa dilakukan dengan membuat model hipotesis. Hipotesis adalah salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah dikarenakan ujung dari setiap permasalahan adalah adanya hipotesis yang akan dibuktikan. Dengan adanya hipotesis ini, maka pelaksanaan kegiatan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Biasanya hipotesis dirumuskan ke dalam bentuk pernyataan atau statement yang menjelakan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas yang diteliti.
Hipotetis dalam Proses Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permalahan yang sedang diteliti dimana kebenarannya musti diuji secara empiris. Hipotesis, dikatakan bersifat sementara karena jawaban yang diberikan baru dugaan yang didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Dalam membuat sebuah hipotesis penelitian, para peneliti biasanya mencoba dengan membandingkan antara teori dengan data yang tersedia. Untuk merangkum hipotesis tersebut maka peneliti harus memperjelas bagan masalah yang terjadi dan melakukan verifikasi keterkaitan yang terjadi antara masalah dengan bukti-bukti masalah pada setiap kasus penelitian. Proses ini kemudian diarahkan pada pengambilan hipotesis yang dapat diuji.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan pada umumnya diambil berdasarkan kumpulan teori yang berkaian dengan topik penelitian serta dari hasil dari penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dilakukan. Hipotesis tersebut dapat berupa hipotecal statementataupun statistical hipotesis. Merumuskan hipotesis mustilah kuat dasarnya seperti riset problem, scope of the riset dan tujuannya. Apabila rumusan hipotesis sudah kuat seperti apa yang akan diuraikan baik berupa laporan atau yang lainnya. Maka kesimpulan yang akan diambil didasarkan pada hipotesis dan data-data dari hasil penelitian.
Peran & Manfaat Hipotesis dalam Penelitian
Hipotesis memiliki peranan dalam memberikan arah dan ujuan kegiatan penelitian, dan juga memandu arah untuk menyelesaikannya secara efiien. Hipotesis yang baik tentunya akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan serta pengumpulan data yang tidak relevan.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesa atau hipotesis. Misalnya pada penelitian yang sifatnya deskriptif, eksploratif, kualitatif. Manfaat dari penggunaan hipotesis antara lain sebagai berikut :
- Untuk membantu dalam memilih metode analisa data
- Untuk menjelaskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian
- Untuk dijadikan pedoman dalam menarik sebuah kesimpulan
- Untuk menguraikan variabel-variabel yang akan diuji kebenarannya
Jenis-jenis Hipotesa
Hipotesa setidaknya terdapat 3 jenis yaitu:
1. Hipotesa penelitian
merupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau narasi.
2. Hipotesa operasional
merupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentuk hipotesa nol (H0) dan hipotesa 1 (H1).
3. Hipotesa statistik
merupakan hipotesa yang berupa angka-angka statistik yang sesuai dengan metode dan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Hipotesa yang sudah dirumuskan kemudian musti diuji kebenarannya. Pengujian ini dilakukan dalam membuktikan apakah H0 atau H1 yang akan diterima.
Pengujian Hipotesa
Sebagai ilustrasi ada empat kombinasi jawaban berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam pengambil keputusan untuk menerima atau menolak H0, yang bisa dilihat pada tabel di bawah berikut.
Dalam membuat hipotesis terdapat dua jenis kesalahan yang bisa dibuat oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :
Kesalahan pertama ialah kesalahan yang dilakukan karena menolak hipotesis (H0) padahal sebenarnya H0 benar atau harus diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha atau juga biasa disebut sebagai taraf nyata.
Kesalahan kedua adalah kesalahan beta yaitu kesalahan yang dilakukan karena menerima hipotesis (H0) padahal sebenarnya H0harus ditolak atau salah.
Apabila keputusan yang diambil dalam hipotesis benar, maka akan tampak kekuatannya seperti pada gambar di bawah berikut ini.
Nilai alpha yang digunakan tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan. Untuk menentukan hipotesi yang akan diambil adalah jika nilai output alpha lebih besar atau sama dengan alpha yang digunakan pada penelitian maka keputusan yang diambil adaah menerima H0. Sedangkan jika nilai output alpha lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan pada penelitian maka keputusan yang diambil adalah menolak H0.

Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *