Table of contents [Show]
Mari kita perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar di atas merupakan grafik 1 jam-an AUD/USD. Garis warna merah yang terlihat di grafik adalah contoh indikator moving average yang memiliki periode 50 (MA 50). Artinya indikator mengambil data harga dari 50 candlestick terakhir, lalu menggambarkannya sebagai garis. Standar harga yang digunakan biasanya harga penutupan (close), namun ada metode yang menggunakan harga open, high, atau low.
Kita bisa melihat bahwa MA memperlihatkan tren yang sedang berlangsung. Jika harga pada umumnya di bawah MA, maka tren saat itu adalah downtrend.
Sebaliknya jika harga bergerak di atas MA, maka tren saat itu ialah uptrend. Dari contoh di atas terlihat trend AUD/USD pada grafik 1 jam-an adalah turun (downtrend). Semakin curam kemiringan MA, artinya tren terjadi semakin kuat. Dengan demikian kita bisa mudah memperkirakan potensi arah pergerakan pasar selanjutnya.
MA juga berfungsi sebagai support dan resistance. Istilahnya support dan resistance dinamis (dynamic support and resistance). Dinamakan demikian karena MA bergerak sesuai dengan pergerakan harga.
Saat uptrend, MA berfungsi sebagai support. Saat downtrend, MA berfungsi sebagai resistance
Jenis Indikator Moving Average Terbaik
1. Simple Moving Average (SMA)
Pada prakteknya kita tidak perlu susah-susah lagi menghitung SMA ini, platform trading yang kita gunakan sudah menyediakan alatnya. Lalu mengapa mempelajari perhitungannya? Tujuannya agar kita memiliki gambaran mengenai apa sebenarnya SMA ini. Juga agar kita memiliki dasar jika nanti ingin memodifikasi SMA ini sesuai dengan strategi yang kita gunakan nantinya.
MA memperhalus pergerakan harga. Semakin besar periode yang digunakan, maka akan semakin halus lagi MA yang dihasilkan. Semakin halus MA dihasilkan, maka akan semakin lambat ia bereaksi terhadap pergerakan harga.
Berikut ini perbandingan SMA 20 dengan SMA 50
SMA 20 berwarna biru lebih agresif dibandingkan dengan SMA 50 yang berwarna merah. Ini menunjukkan SMA 20 memiliki periode lebih pendek lebih cepat bereaksi terhadap pergerakan harga, sedangkan SMA 50 lebih lambat daripada SMA 20.
Dengan mengamati SMA di atas kita bisa melihat pasar tengah dalam keadaan trending. SMA yang kita lihat pada grafik menggambarkan arah tren secara umum, yaitu downtrend.
2. Exponential Moving Average (EMA)
Pilih SMA atau EMA?
Jika Anda trader yang agresif dan ingin menggunakan MA yang bereaksi cepat dengan pergerakan harga, maka EMA merupakan pilihan yang tepat. EMA bisa membantu menangkap peluang lebih cepat dibandingkan SMA. Namun kekurangannya Anda bisa saja terjebak oleh fake signal (sinyal palsu) yang diberikan oleh EMA.
SMA sendiri adalah kebalikan dari EMA. SMA bereaksi lebih lamban pada pergerakan harga. Dengan demikian, peluang yang diberikan akan lebih lambat. Namun kemungkinan terjebak dari fake signal lebih kecil.
Jadi pilih yang mana? Pilih yang sesuai dengan karakter Anda.
Strategi Penggunaan Indikator Moving Average
Berhati-hatilah saat harga bergerak menembus MA (terjadi breakout), karena hal itu merupakan indikasi awal bahwa tren akan berubah arah.
Strategi BUY Indikator Moving Average Forex
Strategi SELL Indikator Moving Average Forex
Pengembangan Moving Average sebagai Entry Point
- Kedua MA harus memiliki kemiringan yang sama. Jika BUY, maka kemiringan kedua MA harus ke atas / naik. Jika SELL, maka kemiringan kedua MA harus ke bawah / turun.
- Harga sudah berada dalam celah yang merupakan area di antara dua MA.
Celah MA tersebut bisa kita manfaatkan untuk entry. Pertanyaannya adalah: kapan persisnya kita bisa buy atau sell?
Untuk sementara, kita gunakan saja dulu area tersebut. Jadi ketika harga masuk dan candlestick ditutup di area tersebut, maka saat itulah kita melakukan transaksi. Nantinya, akan ada alat bantu tambahan yang bisa membantu untuk menentukan timing kapan harus melakukan aksi. Itu akan dipelajari di tingkat yang lebih lanjut.. Stay tuned!
Double MA Crossover
Perpotongan 2 MA bisa dijadikan sinyal atau indikasi awal tren akan berubah arah. Hal tersebut juga bisa kita gunakan sebagai sinyal untuk entry.
Gambar di atas memperlihatkan SMA diplot di grafik 1 jam-an untuk currency pair GBP/USD. Pergerakan nya naik. Selanjutnya terjadi crossover (perpotongan) antara SMA 20 dan SMA 50. Setelah terjadi pullback sedikit, terlihat GBP/USD meluncur turun.
Jika kita melakukan sell ketika kedua SMA itu berpotongan, maka kita sudah memperoleh setidaknya 100 pips. Kalau buy bagaimana? Sederhana, perpotongan dari bawah ke atas merupakan sinyalnya.
Perpotongan 2 MA tersebut bisa kira manfaatkan sebagai exit point jika seandainya telah melakukan Buy berdasarkan strategi double MA sebelumnya. Jadi, selain sebagai entry point, perpotongan 2 MA juga bisa digunakan sebagai exit point.
Demikianlah strategi Buy/Sell dengan indikator Moving Average dan cara memanfaatkan moving average untuk dalam analisis teknikal forex, semoga bisa dipahami. Salam profit.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *